Halo sobat semua, pasti kita semua pernah membaca buku. Baik itu novel, cerpen, komik dan bahkan buku pelajaran sekolah. Taukah kalian buku apa yang sedang kalian baca? Buku fiksi atau nonfiksi? dan apa perbedaan kedua jenis buku tersebut!
Nah, pada kali ini kita akan membahas pengertian, ciri-ciri, jenis dan contohnya.
1. Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi rekaan, khayalan, yang bersumber dari karangan imajinasi penulis. Isi dari buku tersebut bukan atas dasar peneletian, dan tidak memiliki fakta atau informasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Berbeda dengan buku nonfiksi, buku nonfiksi merupakan bersumber dari kejadian nyata dan memiliki fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. Dapat dikatakan buku nonfiksi disusun berdasarkan data dan fakta yang memberikan informasi bagi pembacanya.
Agar lebih memahami perbedaan kedua jenis buku tersebut, kita akan mempelajari jenis-jenis buku yang termasuk kedalam buku fiksi dan buku nonfiksi.
2. Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Jenis buku fiksi di antaranya adalah novel, cerita pendek, komik, cerita bergambar, hikayat, mite, serta antologi dongeng. Selain itu ada juga jenis buku fiksi sains, fiksi historis, fiksi biografis.
Jenis buku nonfiksi terdiri dari beberapa jenis di antaranya buku bahan mengajar, buku motivasi, buku referensi, buku biografi maupun autobiografi, buku sejarah, buku literatur, buku kesehatan, kajian ilmiah, dan masih banyak lagi.
3. Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi
1. Buku fiksi bersifat imajinatif dan ditulis berdasarkan rekaan dari penulis.
2. Kebenaran yang relatif, tergantung penilaian pembaca.
3. Bahasanya konotatif, konotatif adalah memiliki makna kias. Dipergunakan penulis untuk menambah imajinasi pembaca supaya tulisannya lebih hidup.
4. Tidak memiliki aturan yang baku, dalam pemilihan diksi dan gaya bahasa lebih bebas.
1. Menggunakan bahasa formal, karena buku nonfiksi bersifat informatif atas kejadian yang sebenarnya agar dapat diterima oleh pembaca dari kalangan yang berbeda-beda.
2. Ditulis berdasarkan fakta, dalam buku nonfiksi, penulis membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai sehingga isi buku ini dapat dipertanggungjawabkan.
3. Bahasa denotatif, mengunakan bahasa yang sebenarnya. Tidak menggunakan bahasa kiasan yang sulit dipahami pembaca, sehingga maksud dari isi buku dapat dengan mudah dipahami pembaca.
4. Memberikan ide baru, Penulis buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki imajinasi yang kuat dalam menulis. Namun, akan jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi, ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.
Baca Juga: Apa Manfaat Belajar Bahasa Indonesia?
4. Contoh Judul Buku fiksi dan Nonfiksi
Ayat-ayat Cinta (Ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy)
Laskar Pelangi (Ditulis oleh Andrea Hirata)
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Ditulis oleh Haji Abdul Malik)
Dilan 1990 (Ditulis oleh Pidi Baiq)
Bumi Manusia (Ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer)
Rindu (Ditulis oleh Tere Liye)
Ki Hadjar Dewantara (Ditulis oleh Syaiful Hermawan)
Biografi Imam Syafii (Ditulis oleh Dr Tariq Suwaidan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Ditulis oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi)
Biografi 4 Imam Mazhab (Ditulis oleh Abdurrahman Al-Syarqawi)
Soekarno Biografi Singkat: 1901-1970 (Ditulis oleh Taufik Adi Susilo)
Biografi Politik Habibie (Ditulis oleh Raden Toto Sugiarto)