Dalam kehidupan modern ini,
pendidikan di Indonesia mulai beragam. Salah satunya hadirnya sekolah yang
proses belajar mengajarnya di alam terbuka. Mungkin sobat semua bertanya-tanya
apa itu sekolah alam? Apa manfaatnya untuk anak? Nah, kali ini kita akan
membahas tentang apa itu sekolah alam dan manfaatnya.
Apa itu sekolah Alam?
Sekolah alam adalah sekolah yang
memiliki konsep pendidikan berbasis alam semesta. Berbeda dengan sekolah
lainnya yang bangunan sekolahnya berbentuk gedung, sekolah alam justru bangunan
sekolahnya berbentuk rumah panggung atau saung yang dikelilingi alam.
Konsep dari sekolah alam didasari
oleh Lendo Novo, merupakan pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan
adanya sekolah alam ini menjadi wadah yang dapat memberikan kebebasan pada
setiap anak sebagai ruang berekspresi. Di sini tugas guru menjadi fasilitatornya,
dengan memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak. Proses belajarnya 70% di alam,
seperti di kebun sayur, kebun buah, perternakan, dan lain-lain 30% lainnya
mengunakan ruang kelas atau saung. Konsep sekolah alam siswa-siswanya tidak
mengenal seragam sekolah, siswa bebas menggunakan pakaiannya ketika datang sekolah.
Ide membangun sekolah alam ini
didasari agar pendidikan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Tujuan
lainnya mengenalkan anak dengan lingkungan sekitarnya lewat eksploirasi
langsung. Anak diajari untuk saling menghargai perbedaan dan memandang
kebergaman sebagai sesuatu yang perlu dijaga.
Kurikulum Sekolah Alam
Kurikulum yang diterapkan dalam
sekolah alam merupakan kurikulum Diknas yang diintegrasikan dengan kurikulum
sekolah alam. Dimana dalam kurikulum tersebut menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
Kurikulum Dasar Mendirikan
Sekolah Alam
Untuk mendirikan sekolah alam
terdapat kurikulum dasar sebagai berikut:
Penciptaan akhlak yang baik
Akhlak yang baik diajarkan
melalui pendidikan agama yang wajib ada pada kurikulum sekolah alam.
Penguasaan ilmu pengetahuan
Tidak hanya penekanan untuk
mencintai lingkungan saja, tetapi anak disini juga harus di ajarkan tentang
ilmu pengetahuan. Seperti mengunakan komputer, belajar bahasa asing, sains,
berolahraga, dan lain-lain.
Penciptaan pemahaman
kepemimpinan yang memadai
Dalam kurikulum sekolah alam anak
dibentuk menjadi seorang pemimpin, bukan pengikut. Bakat anak dikembangkan
sesuai dengan minatnya melalui cara yang menyengkan (fun learning).
Dalam praktiknya menggunakan
metode tematik (spider web). Metode tersebut mengintegrasikan suatu tema dengan
semua mata pelajaran.
Dengan menggunakan metode spider
web, anak-anak akan belajar dengan cara melihat, menyentuh, dan merasakan
langsung materi yang disampaikan guru.
Sekolah alam selain memiliki
kurikulum juga diwarnai dengan kegiatan lain, seperti:
Outbond
Outbond adalah kegiatan di luar
sekolah alam bertujuan bukan sekadar rekreasi, melainkan mengeksploirasi alam
melalui fasilitas yang tidak tersedia di sekolah.
Kegiatan ini misalnya menanam
sayur-sayuran di kebun, buah-buahan, hingga menguji adrenalin dengan flying
fox.
Market day
Disini siswa akan dikenalkan
dengan usaha jual-beli dan diajarkan berbisnis. Beberapa anak akan diminta
untuk menjadi penjual yang mejajankan barang-barang sederhana, yang kemudian
dibeli oleh anak lain, guru, dan orang tuanya sendiri.
Open house
Open house merupakan kegiatan
tahunan ketika setiap siswa mendapat peran untuk menjadi tuan rumah bagi tamu
undangan yang hadir untuk melihat kemajuan sekolah alam.
Manfaat Anak Bersekolah di Sekolah Alam
Ketika anak belajar dengan perasaan
senang dan nyaman, maka ia akan mendapatkan manfaat dari penerapan kurikulum di
sekolah tersebut, seperti:
Anak lebih pecaya diri, lebih
peka sosial, mahir dalam berkomunikasi, melatih saraf motorik, dan lebih
mencintai alam.
Sekolah alam berusaha membangun
kemampuan-kemampuan anak yang membuatnya proaktif dan adaptif terhadap
perubahan-perubahan lingkungan. Salah satunya kemampuan berpikir logis, seorang
anak yang mampu berpikir logis, lebih penting dari pada sekadar mendapat nilai
yang tinggi dalam mata pelajaran. Sebab kemampuan itu yang memberikan kekuatan
mencerna hal-hal masalah hidupnya.
Sekolah alam ini menghapus sistem rangking yang hanya akan membentuk kasta baru berdasarkan kecerdasan, tetapi memandang potensi semua siswa sama dan mengabaikan keunikan dan difrensiasi individual pada bakat, minat dan intelegensinya.